Hilang & Takkan Mungkin Kembali
Laksana anatomi kehidupan mewah
Lebih dari setetes darah yang mengalir
Menjadi sandaran jiwa raga yang lemah
Sembari menuntun ke koridor yang mahir
Tangisan, senyuman yang dulu kalian tampakkan
Tampilan esensi hari disetiap keadaan
Candaan, gurauan yang dulu kalian persembahkan
Penawar hati yang tak terelakkan
Demi terciptanya guratan di pipi menawan
Berbagai halangan kita jumpai
Beragam halang rintang kita langkahi
Kita sekalian tetap tegar dan tak gentar
Tanpa ada sedikitpun bumbu gemetar
Kemanakah mereka akan berlabuh?
Dimanakah penghuni hati ini berteduh?
Kapankah mutiara hati ini berkilau utuh?
Disetiap malam, termenung dengan lusuh
Tanpa ada setitik kabar angin yang tersentuh
Masa-masa itu telah sempurna
Tanpa secercah untaian yang tak bermakna
Bermakna di lubuk hati kita semua
Untuk bekal di hari tua nan bahagia
Kini, penawar rasa rindu itu lenyap bak tertelan bumi
Hingga lupa akan semua yang pernah terjadi
Kini, para insan itu takkan mungkin kembali
Meski selalu coba untuk menasihati
Namun, abaianlah yang senantiasa menemani diri
Entah bagaimana caranya takdir ini harus kuarungi
Entah sampai kapan mereka menutup hati
Jiwa lemah ini tak sanggup melawan situasi
Hanya uluran tangan-Nya yang tak pernah lelah menemani
Seraya bibir ini bermunajat "Tuhan, ampuni dan sehatkanlah sahabat-sahabatku ini"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar